Pada awalnya, pengertian bidal sebatas nama benda penutup ujung jari tangan yang biasa dipakai saat menjahit agar tangan tidak tertusuk jarum. Namun dalam perkembangan selanjutnya, Bidal lebih diartikan sebagai peribahasa atau pepatah yang mengandung nasihat, peringatan, sindiran, dan sebagainya. bidal biasanya berupa kalimat singkat yang memiliki makna kiasan atau figuratif yang bertujuan menangkis, menyanggah, atau menyindir. Pengungkapan pikiran dan perasaan demikian tidak secara langsung, tapi dengan sindiran, ibarat, dan perbandingan. Dilihat dari bentuknya, bidal tergolong dalam puisi lama. Alasannya bentuk bidal yang singkat atau tidak sepanjang prosa.
1. Peribahasa Merupakan bahasa kiasan atau figuratif yang bisa berupa kalimat ataupun kelompok kata yang tetap susunannya. Contoh:
• Bagai api dengan asap artinya utuh dan tidak bisa bercerai lagi/selalu bersama-sama.
• Bagai kerbau dicocok hidungnya artinya tidak ada pendirian/selalu mengekor kepada orang lain.
• Bagai mencincang air artinya melakukan perbuatan yang sia-sia.
• Bahasa menunjukkan bangsa artinya tabiat seseorang dapat dari cara mereka bertutur kata.
• Bagai padi makin berisi makin merunduk artinya semakin tinggi ilmunya semakin rendah hatinya.
• Bagai air titik ke batu artinya sukar sekali memberikan wejangan/nasihat kepada orang jahat.
2. Pepatah Merupakan peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua. Contoh:
• Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua artinya budi baik seseorang itu jangan dilupakan.
3. Perumpamaan Merupakan peribahasa yang berisikan perbandingan-perbandingan, biasanya menggunakan kata-kata, seperti, bak, laksana, bagai, umpama. Contoh:
• Seperti kera mendapat bunga artinya orang yang tidak tahu/tidak dapat menghargai barang yang berguna.
• Bagai ayam bertelur di padi artinya seseorang yang menginginkan hidup yang bergelimang kesenangan dan kemewahan harta.
• Bagai anjing beranak enam artinya orang yang sangat kurus perawakannya.
• Bagai kucing lepas senja artinya sangat senang hingga lupa pulang.
• Bagai pintu tak terpasak, perahu tak berkemudi artinya sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya di kemudian hari.
4. Pameo Merupakan peribahasa yang berupa semboyan, berfungsi untuk mengobarkan semangat/menghidupkan suasana. Contoh:
• Gantungkan cita-citamu setinggi bintang artinya agar kita tidak pesimis dan berusaha untuk mencapai cita-cita itu.
• Belakang parang pun akan tajam bila diasah terus-menerus artinya betapapun bodohnya seseorang dapat diubah menjadi pintar bila ia belajar dengan sungguh-sungguh.
5. Ungkapan Merupakan peribahasa yang berbentuk kelompok kata. Contoh:
• Tebal muka artinya tidak mempunyai malu
• Panjang tangan artinya suka mengambil barang milik orang lain (suka mencuri)
• Kopi Pahit artinya mendapat teguran
• Sesat akal artinya hilang akal atau gila
• kaki tangan artinya anak buah atau pesuruh
0 comments:
Posting Komentar